Artikel

Ada kalanya ketika kita ingin mandi di kolam renang, tapi cuaca yang dingin menimbulkan rasa sungkan, suhu yang dingin membuat kita tidak betah berenang terlalu lama, apalagi untuk anak anak , menyentuh air yang dingin membuat mereka enggan untuk masuk ke kolam renang.

Wika Heat Pump adalah salah satu solusi untuk mengatasi masalah tersebut.

Daya listrik yang rendah dan lebih aman di bandingkan pemanas air kolam renang yang lain , membuat Heatpump menjadi pilihan yang cerdas.

Di bawah adalah contoh pemasangan heatpump wika tipe HPSF 8,8 sebanyak 3 unit yang mampu memanaskan kolam jacuzzi sesuai suhu yang di inginkan

Ada beberapa tipe Heatpump yang di sesuaikan dengan ukuran kolam, tentunya butuh perhitungan untuk menentukan tipe unit heatpump yang mana dan berapa unit yang di butuhkan untuk mencapai suhu yang di inginkan.

Jangan khawatir kami siap membantu anda , baik dalam hal survey maupun konsultasi sesuai kebutuhan, sehingga anda bisa menikmati air hangat di kolam renang anda

Hubungi Kami di 085283018418 atau Whatsapp 085283018418

1 PRINSIP KERJA HEAT PUMP

Sebenarnya semua sistem refrigerasi bisa disebut heat pump, karena sistem-sistem tersebut menyerap energi kalor pada tingkat suhu yang rendah dan membuangnya ke tingkat suhu yang lebih tinggi. Akan  tetapi diantara pemakaian sistem-sistem refrigerasi telah dikembangkan  suatu sistem yang dinamakan HEAT PUMP, yaitu suatu sistem yang memanfaatkan kalor yang dilepaskan di kondensor untuk Pemanasan air, jadi tidak dibuang ke atmosfir.

2 MODE PEMANASAN

Katup empat arah (Four Way Valve) mengatur secara otomatis sehingga gas refrigerant bertekanan tinggi dari kompresor pertama-tama mengalir ke penukar kalor (Heat Exchanger) didalam arus air yang dikondisikan. Pada proses pengembunannya, refrigerant tersebut melepas kalor, memanaskan air. Refrigerant berubah menjadi cair kemudian mengalir ke alat expansi (Capiler/Thermal Expansion valve) menjadi bertekanan rendah dan dingin. Kemudian refrigerant dingin bertekanan rendah tersebut mengalir di evaporator utuk menyerap kalor dari udara luar sambil menguap dan berubah fase menjadi gas bertekanan rendah. Kemudian kembali lagi ke kompressor.

3 MODE PENDINGINAN

Katup empat arah (Four Way Valve) bergeser ke posisi yang berlawanan sehingga gas refrigerant bertekanan tinggi dari kompresor pertama-tama mengalir ke evaporator, dimana gas refrigerant melepas kalor ke atmosfir / udara luar selama proses pengembunan. Refrigerant berubah menjadi cair kemudian mengalir ke alat expansi (Capiler/Thermal Expansion valve) menjadi bertekanan rendah dan dingin. Kemudian refrigerant dingin bertekanan rendah tersebut mengalir di alat penukar kalor (Heat Excchanger) untuk menyerap kalor dari air yang dikondisikan sambil menguap dan berubah fase menjadi gas bertekanan rendah. Kemudian kembali lagi ke kompressor.

Selalu ada pertanyaan pada saat kita memutuskan untuk membeli perangkat Water Heater atau pemanas air, yaitu seberapa besarkah atau kapasitas water heater berapa liter yang kita butuhkan. Untuk itu kali ini saya akan memberikan rumusan cara mengitung kebutuhan air panas.

Hal pertama adalah mencari banyaknya air hangat ( campuran air dingin dan panas ) yang di butuhkan dalam satu hari. misal jumlah penghuni yang menggunakan air panas adalah 4 orang maka jika menggunakan shower dan mandi pagi dan sore maka :

4 orang X 45 liter ( pemakaian shower )  X 2  = 360 liter

Jadi dalam satu hari dengan asumsi dua kali mandi dengan shower kita membutuhkan air hangat sebanyak 360 liter.

Sekarang kita akan mencoba mencari banyaknya air panas yang dibutuhkan berdasarkan kasus di atas.

Sebelumnya kita harus tahu dulu suhu air dingin di daerah kita , suhu air hangat yang diinginkan dan suhu air panas yang bisa dihasilkan oleh water heater. misal :

Air Dingin  = 26 °C
Air Hangat = 39 °C
Air Panas   = 60 °C

39 °C   -  26 °C   x    360 liter  =   137,65 liter air panas ( 60 °C )
60 °C   -  26 °C

Maka air panas yang dibutuhkan dengan suhu 60 °C  adalah 137,65 liter 
Demikianlah cara menghitung kebutuhan air panas, semoga bisa membantu anda

1. Pembersihan Evaporator
   Pembersihan evaporator dilakukan secara berkala, sesuai dengan tingkat polusi di tempat pemasangan heat pump. Pembershan dilakukan dengan cara :
   Menggunakan alat pembersih AC ( Steam) dengan air bersih yang di semprotkan pada kisi-kisi evaporator.
2. Kompressor
   Pengecekan Tekanan Freon
   Pengecekan tekanan freon dilakukan pada saat unit sedang bekerja dengan menggunakan gas analyzer, pastikan tekanan gas sama dengan tekanan sewaktu komisioning awal.
   Pengecekan Arus Listrik
   Bersamaan dengan pemeriksaan tekanan freon, lakukan pengecekan arus listrik heat pump dengan menggunakan clamp meter/ tang amphere. Pastikan arus listrik sama dengan kondisi saat komisioning awal
3. Pompa Air
   Pengecekan Arus Listrik
   Pengecekan Arus listrik pompa dengan menggunakan clamp meter / tang amphere. Pastikan arus listrik sama dengan kondisi saat komisioning awal / lihat di spesifikasi pompa.
   Pengecekan Debit Air
   Pengecekan dengan cara membuka saluran outlet heat pump, pastikan debit masih sama dengan kondisi komisioning awal. Pengukuran bisa menggunakan flow meter / membandingkan jauhnya pancaran air dari pipa.
4. Fan Motor
   Pemeriksaan Arus Listrik
   Pemeriksaan dilakukan dengan menggunnakan clamp meter / tang amphere, pastikan debit masih sama dengan kondisi komisioning awal.
5. Komponen Elektrikal
   Pemeriksaan Socket
   Lakukan pemeriksaan koneksi kabel, jika ada yang kendor, lakukan pengencangan pada teminal yang kendor tersebut.
   · Lakukan pembersihan terminal yang berkarat menggunakan contact cleaner. Semprotkan contact cleanet pada permukaan PCB ataupun terminal elektrikal.